Rabu, 24 Oktober 2012

Jangan Balas Rasaku

Diposting oleh OCS di 21.50

Aku tersenyum.
Memandang nanar pada sebuah bingkai yang isinya selalu kamu.
Memancarkan mata penuh harap agar kamu melakukan apa yang otakku inginkan.
Menunggu tanpa henti hingga kata cinta terucap indah dari bibirmu.

Khayalanku terlempar untuk kesekian kalinya.
Terlihat dengan jelas bahwa aku sedang duduk, sendiri.
Tak perlu kuberitahupun, kau pasti sudah tahu bahwa aku sedang menunggumu.
Terlihat dengan jelas bahwa kamu sedang duduk, berdua.
Bersama dia, yang bukan diriku.
Bersama cintanya, yang tak setangguh cintaku.

Janganlah khawatir, aku takkan menangis.
Bukankah aku tercipta untuk selalu menunggumu dan bukan menangisimu?
Bukankah hatiku tercipta untuk selalu mencintaimu dan akan tetap melakukannya walau engkau selalu mengabaikan?
Bukankah rasaku tercipta untuk selalu mengagumimu dan akan terus bertambah meski kau tak pernah mengingatku?
Bukankah doaku terpanjat untuk selalu merapalkan namamu dan takkan pernah berubah walau kau tidak mengetahui namaku?

Inikah indahnya cinta?
Ketika lengkung senyuman telah basah oleh air mata?
Inikah indahnya cinta?
Ketika sebuah rasa hanya bisa terdiam bisu dan menumpuk rindu?

Tiga hal yang harus kau ingat.
Tentang aku yang setia mengharap percikan cintamu.
Tentang aku yang terlalu bodoh untuk tak henti mencintaimu.
Dan tentang aku yang memusatkan namamu sebagai arti dari kata bahagia.

Namun ada hal yang harus selalu kau ingat.
Hanya satu.
Jangan balas rasaku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

OCS Template by Ipietoon Blogger Template | Design by Octoviana Carolina Sitorus