Selasa, 30 Oktober 2012

The Real Solidaritas

Diposting oleh OCS di 12.46


Udah lama nih gak menyalurkan opini. Lama gak menyalurkan di blog tentunya, kalau di dunia nyata mah sering. Ngebahasnya lewat percakapan singkat yang gue buat ya. Yak silahkan menyimak.

Guru : solidaritas itu adalah tidak membodohi teman dengan memberi contekan terus-menerus.
Murid : salah, bu! Solidaritas itu adalah satu bego, semua ikut bego.
Guru : kalau semuanya bodoh, siapa yang jadi guru?
Murid : ya gak ada dong. Namanya juga solid. Satu nganggur, semua ikut nganggur.
Guru : kalau gak ada yang jadi guru, anak kalian mau belajar sama siapa dong? Atau karna ke-solid-an, kalian mau janjian gak punya anak?
Murid : #hening #lebihhening #sangathening

Posisi gue disini bukanlah sebagai orang sok tahu, ataupun sok engga cakep.
Iya, yang terakhir muntahin aja.
Tapi gue pengen ngelurusin arti ‘solidaritas’ yang sesungguhnya.
*ambil catokan* *kan ngelurusin**garing* *masuk ke kaleng kerupuk*

Terkadang gue bingung sama persahabatan yang menjunjung arti solidaritas tidak baik (salah).
Karna menurut gue, solidaritas itu adalah mengerti apa yang orang lain rasakan, bukan merasakan apa yang orang lain rasakan secara sepenuhnya.
Nggak ngerti? Bahasanya terlalu berat? Oke sekarang kita bahas bisnis saham financial. Bhahahak!
Lanjut ke solidaritas. Jadi solidaritas itu bukan berarti kita harus merasakan seutuhnya.
Contohnya gini: Temen lo masuk jurang. Lalu dengan jiwa solidaritas, apa yang lo lakuin?
Ikutan nyemplung ke jurang atau nolongin temen lo keluar dari jurang?
Kalau lo malah ikutan nyemplung ke jurang, itu berarti lo salah mengartikan solidaritas.
Sadarlah kawan, kita hidup untuk saling tolong-menolong, bukan saling membodohi.
Kalau temen kalian bodoh, ya jangan ikutan bodoh, tapi belajar bersama.
That’s the real solidarity, guys!

0 komentar:

Posting Komentar

 

OCS Template by Ipietoon Blogger Template | Design by Octoviana Carolina Sitorus