Jemarimu menyeka lembut air mata saat aku tersandung.
Tutur katamu membius halus rasa sesal dalam jiwaku.
Dan senyum tulusmu menyuntikkan bara semangat dalam setiap langkah pastiku.
Aku juga teringat akan masa kelamku.
Masa dimana aku terjatuh dari segala prestasi.
Masa dimana aku tidak terima akan ketidakadilan
hidup.
Dan masa dimana aku menyalahkan orang lain atas
bencana yang aku perbuat.
Tapi mama, wanita dengan hati seputih kapas.
Mengajarkanku arti dari kekecewaan.
Mama yang membuatku tersadar saat dia berkata "Semakin banyak masalah, hati kita
semakin tegar, dan otak kita semakin terlatih untuk menyelesaikan masalah."
Mama yang merelakan uang terakhirnya untuk
membelikanku mainan, walaupun ia belum makan.
Mama yang tak pernah lelah untuk mengingatkanku
belajar walau kenyataannya aku sangat malas.
Mama yang selalu bisa mengimbangi selera
humorku.
Mama yang tak pernah melawan saat aku emosi dan
malah menenangkanku.
Mama yang begitu sederhana tapi dia motivatorku.
Jika ada penghargaan orang tersabar didunia, itu
akan ku dedikasikan hanya untukmu.
Jika ada yang mengatakan bahwa ibu tiri itu kejam,
pasti dia belum pernah merasakan kasih sayangmu.
Jika ada yang menghina keberadaan seorang ibu
tiri, pasti dia belum pernah menikmati hangatnya pelukmu.
Dan jika aku bisa menggapai bintang lalu menyandingkan kilaunya dengan senyum indahmu, pasti akan kulakukan.
Tepat hari ini, tanggal 4 Oktober, Mama tercinta
telah meng-empatpuluhtujuh-kan umur.
Aku mencintaimu, Mama. Sangat mencintaimu.
Tetaplah berada di bumi, hingga ku buktikan bahwa
kehadiranku tidaklah sia-sia.
![]() |
Wajah unyu mama pas abis masak bolu bareng Viana. Uwuw. |
2 komentar:
HBD ya :)
Kok hampir deketan ya sama anaknya :)
Hahaha iya :))
Posting Komentar