Yak postingan ini dibuat
tanpa memuat unsur promo tempat makan atau restoran cepat saji. Jadi ini murni
hasil keisengan otak gue aja. Mari disimak.
Gue orangnya suka
ngelamun, apalagi kalau lagi gak ada kerjaan. Nah saat gue ngelamun, tiba-tiba
teman gue ngangetin dan bilang “Jangan keseringan ngelamun. Nanti ayam tetangga
mati.”
Langsung terbesit dari
otak gue tentang hewan bernama ayam.
Ayam sering kita jumpai
di pasar, jalanan, sekolah (bekal makanan), jajanan, bahkan setiap tempat makan
pasti ada menu ayam; entah digoreng, gulai, sampai rica-rica.
Satu hal yang gue
pikir.
“KENAPA AYAM GAK PERNAH PUNAH?”
“KENAPA AYAM GAK PERNAH PUNAH?”
Gila! Setiap meleng
dikit kita pasti ngeliat ayam. Sampai-sampai banyak restoran cepat saji kayak
MCD atau KFC yang menaruh promo dalam menu ayam dan restoran itu gak pernah
sepi pengunjung.
TAPI KENAPA AYAM GAK PUNAH-PUNAH JUGA??
TAPI KENAPA AYAM GAK PUNAH-PUNAH JUGA??
Bahkan sekarang abang
fried chicken sachetan udah mejeng di setiap sudut ruko.
Belum lagi Royko ada
rasa ayam, sosis juga, bahkan orang latah aja nyebutnya kata ayam (baca: Ruben
Onsu).
Ayam, ayam dan ayam. Semua
mengidolakan ayam. Upin-ipin apalagi.
Apa kalian semua gak
memikirkan bagaimana nasib hewan lainnya?
Yak! Dinosaurus!
Kita gak pernah makan
dinosaurus, gak ada bumbu masak rasa dinosaurus dan upin-ipin pun gak makan
dinosaurus.
TAPI KENAPA DINOSAURUS YANG PUNAH??
TAPI KENAPA DINOSAURUS YANG PUNAH??
Dinosaurus selalu
diintimidasi selama hidupnya. Berbeda dengan ayam yang selalu terlihat lezat
(terutama kulit ayam goreng; itu sumber kekhilafan).
Bayangin aja, selama
hidupnya dinosaurus selalu dicecar dan dibunuh manusia. Lo semua pasti pernah
nonton film legendaris itu kan? GODZILLA!
Padahal pembunuhan ayam
dan dinosaurus pasti lebih besar pembunuhan ayam.
(Iyalah, siapa juga
yang mau makan ayam hidup-hidup?)
TAPI KENAPA GODZILLA
YANG PUNAH? BUKAN SI AYAM?
Menurut insting
detektif gue, ada kesenjangan hubungan diantara ayam dan dinosaurus.
Coba lo ingat-ingat ya,
saat dinosaurus terperangkap di jalan raya dan semua polisi siap siaga membunuhnya,
lalu datang sebuah truk yang menumpahkan ikan gembung lalu dia makan di
jalanan. Masih pada ingat kan? Nah, gue menangkap kejanggalan disitu. Tempat dinosaurus
tertangkap kan di jalan raya, dan gue yakin di Amerika sana pasti banyak banget
restoran cepat saji. Tapi kenapa dinosaurus malah makan ikan gembung? Bukannya makan
ayam? Gak pakai piring pula. Emangnya dia gak diajarin sopan santun sama orang
tuanya?
Sampai sekarang gue
belum tau jawabannya karna gue juga gak bisa bahasa dinosaurus.
Ayam mulai merajai
kancah kartun kayak ‘Chicken Little’ dengan kisah yang lucu dan inspiratif.
Tapi apa yang diperbuat
dinosaurus?
DIA DIHINA DENGAN SOSOK BAYI DINO DALAM KARTUN DORA!
DIA DIHINA DENGAN SOSOK BAYI DINO DALAM KARTUN DORA!
Gile, coba lo
pikir-pikir, dinosaurus itu sosok yang tangguh, perkasa, seram, tapi dalam sosok
bayi dino di kartun dora; dia dibuat kecil, lemah, dan UNGU!
Gue ngerti segala
kegalauan dan perih hati yang dialami dinosaurus. Mungkin karena itu sekarang
dia sudah punah. Pasti setelah dihina dan dicampakkan, dinosaurus meminum racun
tikus dan keracunan di kamarnya sambil meninggalkan sepucuk surat. Tragis.
Padahal kalau
direnungkan, dinosaurus itu hewan yang sangat berguna. Dia besar dan tangguh. Jika
nanti ada banjir besar atau badai, kita bisa menungganginya sebagai alat
transportasi. Kalau untuk dimakan pun juga gak habis-habis. Telurnya aja segede
gaban, jadi kalau emak-emak belanja telur dinosaurus di pasar, telurnya gak
mungkin pecah karena alasan ketabrak tukang becak.
Kalau ayam? Apa dia
bisa kita tunggangi? Enggak kan?
Gue punya pesan
terakhir untuk ayam dan dinosaurus: kalian yang akur ya. Jangan pulang
malam-malam. Jangan sampai telat makan. SPP dan Uang Kost jangan sampai telat
dibayar.
Pesan gue gak jelas? Ya
masa bodoh. Toh mereka juga gak bisa baca.
Sekian dan terima kulit
ayam goreng.
![]() |
Entah siapa yang mau memakannya.. |
0 komentar:
Posting Komentar