Kembali ke peraduannya yang berada ditempat
lain.
Akupun bergegas pergi.
Kembali ke lorong hati yang sudah sesak akan
namamu.
Langit yang kecoklatan mencoba mengusikku.
Mencoba menilik sang empunya rindu yang
bermateraikan rasa malu.
Langit yang kecoklatan kembali mengusikku.
Mencoba menggugah rasa yang aku pendam sampai
dasar bumi.
Hari mulai redup, namun tidak dengan hatiku.
Kamulah mentari yang menyengatkan bara cinta.
Semua orang berlomba pulang, namun tidak dengan
langkahku.
Kamulah bayang semu yang tak pernah lelah untuk
kukejar.
Aku masih tetap disini.
Melemparkan jala cinta dan mengurungmu tanpa
ampun.
Namun kamu akan selalu disana.
Mencintai dia, yang bukan diriku.
Selamat senja, pangeranku.
Semoga malammu indah, seindah rasaku akan
dirimu.
Selamat senja, pangeranku.
Semoga mimpimu indah, walau tak pernah tentang
aku.
0 komentar:
Posting Komentar