Menikmati awan hitam di pagi hari sembari menyesap kopi manisku.
Menghirup udara dingin disusul mendung yang membabi buta.
Mencoba menikmati pagi yang selalu saja sama.
Iya, selalu teringat bayangmu.
Aku teringat akan pertemuan singkat kita.
Mataku menelusuri semua gerak-gerikmu, bahkan
caramu menggerakkan anggota tubuh.
Aku memicikkan mata dan tenggelam dalam rasa
kagum yang meluap.
Seketika ada hal ajaib yang membubung.
Kunamakan itu bahagia.
Senyumku tak kuasa terbendung dan lagi-lagi aku
tenggelam dalam lautan yang kau cipta.
Mendekatlah.
Biarkan jemariku melepas kacamatamu.
Biarlah kamu rabun, agar aku bisa menuntunmu
dan tangan kita saling menggenggam.
Mendekatlah.
Biarkan aku melipat kacamatamu.
Biarlah kamu kesal, agar aku bisa tersenyum dan
memakaikannya kembali dengan lembut.
Mendekatlah.
Biarkan aku mengetok lensa kacamatamu.
Biarlah kamu geram, agar aku bisa meredamnya
dengan gelak tawa dan jemari kita yang saling mengisi.
Sekalipun kamu tidak mendekat, aku tak akan
mundur.
Aku akan mengikuti langkahmu, hingga kamu lelah
dan menghentikan langkah.
Aku akan mengikuti langkahmu, hingga kata cinta
saling terucap dibibir kita.
Untuk kamu yang mungkin takkan pernah membaca
ini,
bisakah kamu membalas rasa kagumku?
4 komentar:
Nyentuh euy.. :)
Big thanks, Dimas. :))
viii keren maxx >,<
Aaaak maul ini postingannya udah lama banget, masih kebaca aja haha. Terima kasih^^
Posting Komentar